BAGAIMANA ROH KUDUS BERKERJA DALAM PROSES PENGUDUSAN ORANG PERCAYA?

Penulis: Elka Elyna Frankie (SRPCAA)

Gambar Kiasan

Kehidupan kekristianan dan proses pengudusan merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan dari diri orang percaya. Dalam surat Rasul Petrus menunjukkan bahawa setiap orang memiliki kewajiban untuk hidup kudus di hadapan Allah (1 Petrus 1: 15-16). Ini adalah perjalanan rohani yang berterusan seumur hidup dan Roh Kudus adalah agen utama dalam proses ini. 

Siapakah Peribadi Roh Kudus? 

Roh Kudus adalah peribadi ketiga dari Allah Tritunggal (Kisah Para Rasul 5: 3-4), bersama Allah Bapa dan Yesus Kristus, Sang Anak. Ketiga peribadi Allah Tritunggal memiliki peranan yang penting di dalam pengudusan orang percaya. Berdasarkan Alkitab, Roh Kudus bukan sekadar kuasa atau tenaga tetapi merupakan peribadi yang hidup yang mempunyai perasaan dan kehendak (Efesus 4:30). Roh Kudus tidak terbatas oleh ruang dan waktu (Ibrani 9:14, Lukas 1:35) dan digelar ‘Parakletos’ iaitu penghibur yang menolong, menasihati dan menguatkan umatNya (Yohanes 14:16). Secara amnya, Roh Kudus terlibat secara aktif dalam dua aspek pengudusan yakni ketika seseorang menerima Kristus sebagai Juruselamat (rantai dosa dipatahkan) dan kemudiannya diam di dalam diri orang percaya untuk menghasilkan pertumbuhan. Dalam kata lain, Roh Kudus menjadi sebahagian daripada kehidupan orang percaya sehingga kekudusan menjadi gaya hidup mereka. 

Pekerjaan Roh Kudus Dalam Proses Pengudusan:

1. Mendorong Pertobatan Sejati dan Memberi Kekuatan Untuk Melawan Sifat Manusia Lama. 

Orang percaya yang dipimpin Roh Kudus akan menjadi semakin peka terhadap keinginan dan dorongan Roh Kudus sehingga dimampukan untuk melawan keinginan daging dan mematikan sifat manusia lama (Roma 8:13). Roh Kudus turut bekerja menegur hati nurani orang percaya dan menjadikan mereka sensitif terhadap dosa. Ia menolong umatNya untuk membezakan antara yang baik dan yang jahat, serta membimbing mereka untuk hidup dalam kebenaran (Yohanes 16:8). Dan sekalipun orang percaya jatuh ke dalam dosa, Roh Kudus akan memimpin mereka kepada penyesalan dan pertobatan yang sungguh (Mazmur 51:12-13). 

2. Menghasilkan Buah-Buah Roh. 

Proses ini terlihat melalui pekerjaan Roh Kudus dalam membentuk karakter orang kristian yang ditandai dengan buah Roh, iaitu karakter-karakter yang menjadi sebahagian dari pengudusan. Seperti yang tertulis dalam surat Galatia 5:22-33, orang kristian yang bertumbuh menghasilkan buah kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan dan penguasaan diri. Namun perlu diingat bahawa ini bukanlah kerana hasil usaha manusia semata melainkan hasil pekerjaan Roh dalam hati yang taat. 

3. Firman Tuhan dan Doa Sebagai Alat/Sarana Pengudusan Oleh Roh Kudus. 

Dalam proses pengudusan, Alkitab merupakan salah satu alat atau sarana yang digunapakai oleh Roh Kudus untuk menyatakan keadaan hati seseorang yang perlu dibersihkan (Ibrani 4:12; 2Tim 3: 16-17). Melalui Firman Tuhan inilah Roh Kudus bekerja membimbing, mengajar dan menyatakan dosa-dosa manusia, membuat mereka meninggalkan kebiasaan lama dan menambahkan keinginan untuk hidup kudus sesuai dengan piawai kekudusan Allah kerana tujuan akhir daripada pengudusan adalah untuk menjadikan kita semakin serupa dengan Kristus.

Melalui doa pula, manusia dapat mengungkapkan kebergantungannya kepada Roh Kudus untuk mencapai kekudusan. Dalam doa, orang percaya menyatakan kerendahan hati dan kesedaran bahawa mereka tidak mampu hidup kudus dengan kekuatan sendiri. Doa menjadi saluran untuk memohon pimpinan, kekuatan dan pembaharuan daripada Roh Kudus setiap hari. Roh Kudus juga menolong dalam kelemahan ketika kita tidak tahu bagaimana harus berdoa, seperti dalam Roma 8:26, Roh Kudus berdoa bagi kita dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan. Melalui hubungan doa yang berterusan inilah Roh Kudus bekerja untuk membentuk hati, meneguhkan iman dan membawa umatNya semakin dekat kepada Allah.

Kesimpulan 

Kehidupan kekristianan yang sejati tidak dapat dipisahkan daripada proses pengudusan, kerana pengudusan adalah panggilan dan kehendak Allah bagi setiap orang percaya. Proses ini adalah proses sepanjang hayat yang dikerjakan bukan dengan kekuatan manusia tetapi oleh karya Roh Kudus yang tinggal dalam hati umatNya. Roh Kudus, sebagai Peribadi Ketiga dari Allah Tritunggal, berperanan aktif dalam memerdekakan manusia daripada kuasa dosa dan membimbing mereka untuk bertumbuh dalam keserupaan dengan Kristus. Ia bekerja dengan mendorong pertobatan yang tulus, memperkuat melawan kedagingan, menghasilkan buah Roh, serta menyucikan melalui Firman Tuhan dan doa. Melalui hubungan yang intim dengan Roh Kudus dalam ketaatan kepada firman dan ketekunan dalam doa, orang percaya akan mengalami transformasi rohani yang sejati. Hidup dalam kekudusan bukan sekadar kewajiban, melainkan menjadi gaya hidup baru yang dikuasai oleh kasih, kebenaran, dan kekuatan Roh Kudus.

Soli Deo Gloria!

Comments

Popular posts from this blog

EVALUASI CRITICAL TERHADAP PELAKSANAAN KONFERENSI PMM

UNDUK NGADAU (HUMINODUN), PANDANGAN DAN SIKAP KRISTIAN

GEMBALA DAN MAJLIS GEREJA SALING MENGGIGIT?